Jumat, 26 Oktober 2007

Menjadi Seorang Pelaku MLM Profesional

Pembaca yang budiman,

Berdasarkan pengalaman saya di MLM ada satu hal yang saya dapatkan :

Sukses akan datang ketika anda meninggalkan emosi/perasaan anda…”

Mari saya jelaskan.

Sebagian besar orang bergabung di industri ini karena mereka merasa putus asa, bergairah atau penuh oleh harapan.

Mereka bergabung karena keputusan emosional mereka.

Sayangnya, MLM merupakan bisnis yang kebanyakan dilakukan oleh orang2 yang belum pernah berbisnis. Sebagian besar dari mereka belum memiliki kemampuan yang mencukupi untuk bisa sukses di MLM.

Jadi mulailah mereka…

Mengeluarkan biaya, menginvestasikan waktu dan keluar dari zona nyaman mereka untuk pertama kalinya karena dorongan gairah yang kuat untuk mencapai impian mereka, diikuti juga dengan perasaan takut gagal yang tidak kalah kuat.

Ibaratnya mereka telah dimasukkan ke sebuah lautan yang ganas, dan mereka harus berenang sekuat tenaga atau tenggelam.

Setiap telepon ke prospek merupakan telepon yang paling penting untuk seumur hidup. Setiap prospek di pasar hangat mereka adalah kunci untuk masa depan mereka. Setiap pertemuan yang dihadiri membeberkan rahasia besar berikut menuju sukses. Setiap follow-up yang ditolak bagaikan ditusuk tepat ke jantung. Setiap sen uang yang diinvestasikan untuk prospecting seperti sebuah perjudian. Setiap kali upline tidak bisa membantu menyakiti perasaan anda. Langit bagaikan runtuh ke atas kepala anda untuk setiap kata “tidak”. Setiap orang yang bergabung adalah satu lagi hal yang bisa membuat anda menghabiskan waktu malam anda di luar membantu dia memprospek…

Semuanya perlahan2 menggerogoti emosi anda…

Dan inilah kenapa sebagian besar orang berhenti di tengah jalan.

Inilah perasaan saya dalam masa2 awal saya di MLM. Benar2 sebuah perjalanan melelahkan yang membuat frustasi, capai dan sedih.

Dan saya melihat hal yang sama pada orang2 baru.

Sejujurnya, saya paling takut mensponsori orang yang sangat bersemangat dan antusias, yang tidak sabar untuk memulai dan membagikan informasi ini kepada orang lain.

Kamu gila, saya benar2 ingin mensponsori orang seperti itu !”, pikir anda…

Yah, mungkin saja…

Tapi inilah alasan ketakutan saya :

Segala sesuatu yang naik ke atas dengan cepat akan turun pula ke bawah dengan cepat…

Dan ketika emosi/perasaan bercampur aduk dengan bisnis, itu adalah awal bencana.

Membangun sebuah bisnis dari dasarnya adalah sangat sulit. Anda akan mengalami kegagalan (pembelajaran) setiap hari.

Dan jika anda terlibat secara emosi dengan pengalaman gagal dan pembelajaran tersebut, hal itu akan menyakiti diri anda dan anda akan berhenti melakukan hal2 yang anda tahu akan menyakitkan. Dan BOOM ! Mampuslah anda, kecuali jika “impian” anda benar2 begitu kuat dan besar sehingga anda akan selalu terdorong mengejarnya.

Seorang profesional di MLM tidak akan merasakan adanya perbedaan antara sukses dan kegagalan. Sebuah kegagalan hanyalah bagian dari bisnis sehari, seperti bisnis lain di luar MLM.

Dan itulah kuncinya.

Sekarang, setiap hari adalah hari yang seperti biasanya. Menyenangkan. Saya mencintai pekerjaan saya, tapi perjalanan naik turunnya emosi sudah lama hilang.

Singkatnya, saya telah tumbuh dan menjadi seorang profesional.

Saya kehilangan seorang distributor yang potensial beberapa hari yang lalu, ia memiliki relasi dan postur yang kuat dan dia bisa saja menjadi seorang Diamond di jaringan saya.

Yang mengejutkan adalah, saya tidak merasa sakit hati ataupun mengeluh kepada Tuhan dan bertanya kenapa.

Hal itu tidak berpengaruh karena saya tahu ke mana saya akan pergi dan saya akan mencapainya terlepas dari siapa yang bergabung atau tidak.

Sekarang adalah waktunya untuk anda bekerja setiap hari, dan perlakukan setiap kegagalan dan kesuksesan dengan sikap yang tepat… Bagian dari bisnis.

Orang yang tidak mau difollow-up : bagian dari bisnis. Member baru yang lebih banyak bicara daripada bertindak : bagian dari bisnis. Distributor baru yang bergabung dan membawa 100 orang ke dalam jaringan dalam waktu sebulan : bagian dari bisnis…

Dalam skala 1-10, secara emosi saya menilai diri saya pada nilai 7. Saya memiliki antusiasme. Saya memiliki kepentingan. Tapi saya tidak akan membiarkan emosi saya mempengaruhi bisnis saya.

Salam dari Bandung,

David, SE

Be_Finet@yahoo.com

SISTEM TERBARU : “Ijinkan saya menunjukkan kepada anda mudahnya memiliki bisnis beromzet milliaran lewat internet…” http://befinet.cjb.net

1 komentar:

Anonim mengatakan...

MLM...?
Hahahaha.......

Setau saya yg namanya mlm tuh nguntungin yg di atas, saya sudah pengalaman ikut 3 macam (merk) mlm..
Dan semuanya sama...

Pertama2 anda akan disodori semacam brosur yang menggiring kita agar ikut....
Diawali dengan "Apakah tujuan hidup anda" dan dakhiri dengan "Keputusan anda hari ini menentukan keadaan anda esok hari"
Selalu begitu

Ditambah lagi orang2 mlm selalu menjual mimpi2 dg kaset, video, kesaksian, yang kesannya dilebih2kan...

Tapi yang pasti, keuntungan akan mengalir ke atas... mana ada sih mlm yg duitnya ngalir ke bawah...? hehehehe....

Jadi intinya "Rekrutlah orang sebanyak-banyaknya dan biarkan mereka bekerja untuk anda"

Mau sistemnya dibuat sebagaimana rupa, tapi intinya tetap sama, nguntungin yang di atas...

Ini bnar, saya sudah mencobanya...

Waktu itu saya diberitahu katanya dalam 1 tahun penghasilan bisa d atas 2 juta / bulan... namun setelah saya gabung, apa hasilnya...?

hasilnya ya mandeg setelah 3 bulan karena produknya mahal, dan tidak ada yang mau beli, paling2 hanya nyoba 1 kali. waktu itu aya uwdh dpt skitar 300 ribuan, waktu gabung saya mbayar 50 ribu, jadi dalam 3 bulan saya baru untung 250 ribu... itupun dengan harus kerja keras njualin produk ke kurang lebih 20 orang.

Sementara yang uwdah di atas...? Tinggal tenguk2, uang uwdh datang sendiri.

Buat rekan2 klo tau ada mlm yg sistemnya nguntungin yg di bawah, tolong kasih tau saya lewat imel.

Seharusnya mlm itu yg adil, tidak ada sistem kasta. Siapa jual banyak untung banyak, bukan siapa rekrut banyak untung banyak.

Sekian dan terima kasih.